Kamis, 24 Februari 2011

65 Tahun Indonesia Merdeka, Gizi Buruk Masih Ada

Menyedihkan, sudah 65 tahun Indonesia Merdeka dan sudah 58 Tahun sejak PMMR dicanangkan di Indonesia dan sudah bertahun-tahun kita berupaya memberantas gizi buruk di Indonesia dengan segala cara namun sampai sakarang kasus gizi buruk tetap ada bahkan cenderung meningkat. Menurut saya kasus gizi buruk bukan hanya ada di 4 provinsi namun hampir di semua provinsi, namun tidak terdeteksi. PSG dan juga penimbangan balita di Posyandu tidak berdaya menemukan kasus gizi buruk yang sebenarnya dikarenakan pendataan dan keinginan luhur dari aparat kesehatan pada ujung tombak kelihatannya tidak pernah akurat.
Hal ini tercermin dari data dan juga pelaporan yang belum sempurna dan kadang hanya copy paste.
Proyek NICE di Indonesia mempunyai tanggungjawab besar untuk menemukan cara yang paling baik untuk mendeteksi kasus gizi buruk di pesedaan dengan pemberdayaan masyarakat.
Mudah-mudahan dengan dana yang sangat besar yang diberikan ke pada Desa melalui KGM akan merupakan era baru dalam memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa deteksi dini masalah gizi justru dilakukan oleh masyarakat sendiri sehingga intervensi yang dilakukan dapat sedini mungkin. Ingat SPM Gizi menghendaki tidak ada lagi kasus Gizi buruk baru muncul dan kasus yang ada harus semuanya mendapat perawatan. TFC sudah dibuat di Puskesmas rawat tinggal, dana sudah disediakan , sehingga tidak ada lagi alasan akan muncul kasus gizi buruk baru
TPG Puskesmas marilah kita unjuk kebolehan bahwa gelar ahli Gizi bukan semata hanya sedbagai simbol sosial namun diamalkan dalam turut menciptakan mansia-manusia yang berstatus gizi baik dan bermuara pada Rakyat Indonesia yang cerdasa dan bermutu dimasa yang akan datang. Semoga

Penyebab timbulnya masalah gizi buruk adalah :
1.  keluarga : tidak mau/jarang menimbang ke posyandu (Pola Asuh Anak Kurang Baik) jumlah ana terlalu   banyak,kehaormonisan rumah tangga
2.  masyarakat :  posyandu tidak aktif
3.  non kesehatan :  alasan ekonomi (kemiskinan), ketersedian pangan di rumah tangga terbatas, tingkat pendidikan rendah, infrastruktur, geografis, lingkungan kurang baik
4.  kesehatan:  penyakit infeksi dan menular, pengetahuan gizi kurang, pengetahuan tentang pola asuh anak kurang.
timbulnya kasus gizi buruk merupakan tanggung jawab kita semua, bukan sektor atau instansi kesehatan saja...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar