Selasa, 01 Maret 2011

Hal - hal Utama dalam Menjalin Cinta

Semua orang mendambakan cinta yang terjalin akan indah berseri sepanjang masa. Namun kehangatan api cinta bisa padam, keindahan pesona cinta bisa memudar dan hilang. Oleh karena itu diperlukan pemahaman dan usaha untuk menyalakan api cinta dan mempertahankan keindahan cinta.
 
 
KASIH SAYANG adalah esensi dari cinta yang murni. Idealnya adalah keseimbangan dalam memberi dan menerima kasih sayang. Belajarlah untuk menyayangi kekasihmu seperti kamu menyayangi dirimu sendiri. Nyatakanlah kasih sayangmu padanya dengan perhatian, bersikap pengertian, bicara dengan kata-kata yang manis, menghidangkan makanan atau minuman kesukaannya, dsb. Jangan sedih dan kecewa kalo' kekasihmu tampak belum sungguh-sungguh menyayangimu. Jangan berhenti menyayanginya, karena cepat atau lambat dia akan merespon kasih sayangmu dengan kasih sayangnya yang murni.


KEPERCAYAAN adalah ungkapan cinta yang mendalam. Rasa saling percaya adalah iklim yang ideal bagi tumbuhnya benih-benih cinta. Sebaliknya, kurangnya rasa percaya merupakan hama yang bisa merusak bunga-bunga cinta dengan kesalahpahaman, kecemburuan dan kekhawatiran. Tambahkanlah terus kepercayaanmu padanya, dan berusahalah agar kepercayaannya padamu juga semakin bulat.


KETULUSAN cinta keluar dari hati nurani yang bersih. Hubungan cinta yang tulus akan ditandai dengan keterus-terangan, keterbukaan dan kejujuran. Tidak ada yang ditutup-tutupi, tidak ada kepura-puraan, tidak ada rekayasa dan tidak ada maksud-maksud terselubung. Betapa rapuhnya cinta yang terjalin tanpa ketulusan.

KESETIAAN mencerminkan kekuatan karakter. Mudah sekali mengucapkan janji setia, namun terkadang sulit untuk menjalaninya karena banyak sekali godaan yang bisa menggoyahkan kesetiaan. Tapi dalam keadaan apapun kesetiaan harus dijaga, sebab tidak mungkin mempertahankan keindahan cinta tanpa kesetiaan. Manusiawi sekali waktu kamu mengagumi dan menyukai orang lain yang sangat menarik, namun kesetiaan akan mencegah kamu mengkhianati kekasihmu dengan cara apapun. Kesetiaan juga akan diuji oleh situasi dan kondisi yang buruk. Kesetiaan akan memilih untuk tetap mencintainya ketika dia sakit, ketika dia tidak berdaya, atau ketika dia tidak menarik lagi secara fisik.

KOMUNIKASI adalah jembatan yang bisa menyatukan dua hati dan dua pikiran. Komunikasi yang baik harus bersifat dua arah, tidak ada yang terlalu banyak bicara dan tidak ada yang terlalu banyak diam. Komunikasi yang baik tidak hanya sekedar bicara, tapi juga mendengar dengan telinga dan hati. Komunikasi yang terbuka akan membuat hubungan lebih akrab, dapat mencegah kesalahpahaman dan memudahkan penyelesaian konflik Tanpa komunikasi yang baik, sulit untuk mempertahankan keindahan suatu jalinan cinta. Jadi, peliharalah jalur komunikasi yang lancar dan jangan biarkan tersumbat.

PERSAHABATAN adalah kebutuhan mutlak dalam suatu jalinan cinta. Cinta bukanlah cinta bila tanpa persahabatan. Sebagai sahabat yang baik, kamu akan menjadi teman bicara, teman bercanda, teman bermain, teman diskusi, teman dikala suka dan duka. Sebagai sahabat, kamu tidak akan menggurui, mengatur, mengekang dan membuatnya takut. Berusahalah untuk menjadi sahabat yang baik dan menyenangkan agar dia merasa lebih nyaman dan bahagia.


RASA HORMAT adalah bagian yang tak terpisahkan dari kasih sayang. Kalo' kamu saling menyayangi, maka kamu akan saling menghormati. Rasa hormat akan memagari keakraban dan keintimanmu agar tidak melanggar hak pribadi yang masih dimiliki oleh sepasang kekasih. Rasa hormat akan membuat kamu menghargai privasinya, menghargai pendapatnya, menghargai keyakinannya dan manghargai dirinya sebagai seorang pribadi yang penting. Kalo' kamu menghormati kekasihmu, kamu akan menjaga kehormatan dan harga dirinya.

Kamis, 24 Februari 2011

Akibat Buruk Facebook Bagi Pelajar


Akibat Buruk Facebook Bagi Pelajar dan Pemuda - Hati-hati bila kita sudah kecanduan internet, akibatnya bisa buruk, terutama bagi pelajar. Sebuah riset di belanda menemukan bahwa hasil ujian para pengguna situs jejaring sosial semisal facebook, lebih rendah 20% daripada orang-orang yang tidak menggunakannya.
penelitian ini dilakukan oleh Peneliti dari Universitas Terbuka Netherland di Belanda. Menurut mereka bahwa otak para remaja lebih baik dalam hal multitasking pada perangkat digital dan bukan pada mata kuliah pada umumnya.



penelitian ini melibatkan 219 mahasiswa berusia antara 19 hingga 54 di sebuah universitas di Amerika Serikat.Riset ini menemukan bahwa pengguna facebook memiliki rata-rata nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,06 sementara para mahasiswa yang tidak memiliki akun Facebook, rata-rata memiliki IPK 3,82.





Mereka yang tidak menggunakan situs jejaring sosial juga mengatakan bahwa mereka lebih banyak mencurahkan waktu untuk belajar dan sebanyak 88% lainnya menggunakan waktu untuk mengambil pekerjaan daripada terhanyut pada situs jejaring sosial.




Hasil riset ini tentunya perli kita sikapi dengan serius, artinya ditengah situasi dan kondisi bangsa kita yang saat ini jauh tertinggal dibidang pendidikan. Sudah selayaknyalah para pemuda indonesia lebih mengutamakan pendidikan dari pada hal lainya. Karena nasib bangsa ini ada ditangan kita sebagai generasi penerus bangsa.

65 Tahun Indonesia Merdeka, Gizi Buruk Masih Ada

Menyedihkan, sudah 65 tahun Indonesia Merdeka dan sudah 58 Tahun sejak PMMR dicanangkan di Indonesia dan sudah bertahun-tahun kita berupaya memberantas gizi buruk di Indonesia dengan segala cara namun sampai sakarang kasus gizi buruk tetap ada bahkan cenderung meningkat. Menurut saya kasus gizi buruk bukan hanya ada di 4 provinsi namun hampir di semua provinsi, namun tidak terdeteksi. PSG dan juga penimbangan balita di Posyandu tidak berdaya menemukan kasus gizi buruk yang sebenarnya dikarenakan pendataan dan keinginan luhur dari aparat kesehatan pada ujung tombak kelihatannya tidak pernah akurat.
Hal ini tercermin dari data dan juga pelaporan yang belum sempurna dan kadang hanya copy paste.
Proyek NICE di Indonesia mempunyai tanggungjawab besar untuk menemukan cara yang paling baik untuk mendeteksi kasus gizi buruk di pesedaan dengan pemberdayaan masyarakat.
Mudah-mudahan dengan dana yang sangat besar yang diberikan ke pada Desa melalui KGM akan merupakan era baru dalam memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa deteksi dini masalah gizi justru dilakukan oleh masyarakat sendiri sehingga intervensi yang dilakukan dapat sedini mungkin. Ingat SPM Gizi menghendaki tidak ada lagi kasus Gizi buruk baru muncul dan kasus yang ada harus semuanya mendapat perawatan. TFC sudah dibuat di Puskesmas rawat tinggal, dana sudah disediakan , sehingga tidak ada lagi alasan akan muncul kasus gizi buruk baru
TPG Puskesmas marilah kita unjuk kebolehan bahwa gelar ahli Gizi bukan semata hanya sedbagai simbol sosial namun diamalkan dalam turut menciptakan mansia-manusia yang berstatus gizi baik dan bermuara pada Rakyat Indonesia yang cerdasa dan bermutu dimasa yang akan datang. Semoga

Penyebab timbulnya masalah gizi buruk adalah :
1.  keluarga : tidak mau/jarang menimbang ke posyandu (Pola Asuh Anak Kurang Baik) jumlah ana terlalu   banyak,kehaormonisan rumah tangga
2.  masyarakat :  posyandu tidak aktif
3.  non kesehatan :  alasan ekonomi (kemiskinan), ketersedian pangan di rumah tangga terbatas, tingkat pendidikan rendah, infrastruktur, geografis, lingkungan kurang baik
4.  kesehatan:  penyakit infeksi dan menular, pengetahuan gizi kurang, pengetahuan tentang pola asuh anak kurang.
timbulnya kasus gizi buruk merupakan tanggung jawab kita semua, bukan sektor atau instansi kesehatan saja...

Kamis, 10 Februari 2011

Penyelenggaraan Pendidikan yang Berkualitas

”Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.

Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”.

Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.

Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.

Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”

Rabu, 09 Februari 2011

 don't ever forget me friends

 me,anggun,and aulia...

 qta harus bisa melihat mana teman yg bner2 baik n mana yg teman hanya ada d'saat qta senang ajaa...

teman yg baik adalah teman yg ada saat suka maupun duka....

 aulia,riky,and quh....



 foto kenangan d'kotu 03 february 2011...





jngan prnah lupakan kenangan s'masa SMA cz kenangan yg qta lewatin tu g akan bisa terulang kembali...



XII.IPS 1